Jumat, 23 Desember 2016
Kamis, 15 Desember 2016
Energi Surya di Indonesia
Sumber segala energi adalah energi matahari (surya). Apa yang terjadi kalau tidak ada energi surya? Tentu saja tidak ada panas, sirkulasi energi mencakup seluruh kehidupan di muka bumi terhenti dan tetumbuhan musnah karena tidak terjadi proses fotosintesis.
Jika cuaca sedang cerah, matahari memancarkan sekitar 1.000 watt energi per-meter persegi. 30 % dari energi surya ini dipantulkan kembali ke angkasa, 47% dikonversi menjadi panas, 23 % digunakan untuk seluruh siklus kerja yang terdapat di muka bumi, 0,25 % terserap oleh angin, gelombang laut dan aliran air dan sebagian sangat kecil 0,025% disimpan melalui fotosintesis di dalam tumbuh-tumbuhan [1]
Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi surya ini, dan salah satunya adalah memanfaatkan energi surya sebagai sumber daya listrik dengan menggunakan sel-sel fotovoltaik (sel surya).
Artikel ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian tulisan tentang energi terbarukan, sebelumnya saya telah menerbitkan artikel tentang biomassa dan energi angin. Dalam tulisan ini karakteristik energi surya dipaparkan secara ringkas, termasuk keuntungan dan kerugiannya serta potensi pemanfaatannya di Indonesia.
Prinsip Kerja Panel Surya.
Prinsip kerja panel surya dikenal dengan prinsip photoelectric. Prinsip ini dapat dijelaskan, sbb: foton - partikel kecil yang mengandung energi - terdapat di dalam cahaya matahari. Foton akan melepaskan elektron-elektron yang menimbulkan aliran listrik jika foton ini mengenai permukaan sel fotovoltaik atau sel surya. Sel surya ini terbuat dari material semikonduktor - suatu bahan yang bersifat menghantar listrik pada suhu tinggi - yang mengandung silikon.
Selanjutnya, sekelompok sel surya disusun dalam bentuk panel-panel berukuran tertentu yang dilapisi plastik atau kaca bening yang kedap air. Rangkaian panel dirancang sedemikian rupa agar dapat mengubah energi surya menjadi listrik secara efisien, yang dikenal sebagai panel surya. Rancangan panel surya dirangkai secara seri atau paralel, untuk memperoleh output tegangan dan arus listrik yang diinginkan yaitu arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC).
Jumlah energi yang diterima akan mencapai optimal jika posisi sel surya (tegak lurus) terhadap sinar matahari. Tentu saja tergantung dari rancangan konstruksi sel / panel surya itu sendiri. Sebuah sel surya dapat menghasilkan tegangan konstan sebesar 0.5 V sampai 0.7 V dengan arus sekitar 20 mA. Ini berarti bahwa sebuah sel surya akan menghasilkan daya, sekitar: 0.6 V x 20 mA = 12 mW [1].
Pada akhirnya, listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu di dalam baterai.
Keuntungan Energi Surya
Kerugian Energi Surya
Karena berbagai kekurangan tersebut, kemampuan sel surya dalam menghasilkan tenaga listrik belum dapat mencapai efisiensi tertinggi. Tambahan pula sel-sel surya tersebut jika belum dapat diproduksi sendiri maka harus diadakan dengan cara impor. Maka pemanfaatannya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan pemanfaatan energi fosil (minyak, gas dan batubara). Saat ini biaya energi surya diperkirakan mencapai dua kali lipat biaya energi fosil.
Potensi Energi Surya di Indonesia.
Percontohan energi surya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1987. Sistem pembangkit listrik ini digunakan untuk lampu penerangan rumah / bangunan di Desa Sukatani, Jawa Barat. Kemudian pada tahun 1991 dilanjutkan dengan pemasangan 3.445 unit listrik tenaga surya untuk rumah tangga pedesaan di 15 Provinsi yang belum terjangkau oleh jaringan listrik.[2]
Indonesia yang merupakan daerah sekitar katulistiwa dan daerah tropis dengan luas daratan hampir 2 juta , dikaruniai penyinaran matahari lebih dari 6 jam sehari atau sekitas 2.400 jam dalam setahun. Karakteristik cahaya matahari (surya) di wilayah negara tropis, seperti Indonesia, tergolong mempunyai tingkat radiasi yang baik. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, rata-rata penyinaran (radiasi) surya mencapai: 4.8 kWh/m2.hari, dengan variasi bulanan sekitar 9%.
Hasil kajian para ahli ini telah menunjukkan distribusi penyinaran matahari, menurut kawasan Indonesia sbb [3]:
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa radiasi surya tersedia hampir merata sepanjang tahun dan kawasan timur Indonesia memiliki radiasi surya yang lebih baik (91 %).
Potensi energi surya di Indonesia dinilai cukup besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Jika kendala tersebut dapat diatasi sejalan dengan perkembangan teknologi fotovoltaik, maka energi surya dapat menjadi salah satu pilihan dalam upaya mengurangi ketergantungan kepada energi fosil.
Referensi:
[1]. Saiful Manan, Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien, Handal dan Ramah Lingkungan di Indonesia, Semarang: Program Diploma III Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
[2] Anonymous, 2009. Pemanfaatan PLTS Sebagai Energi Alternatif Potensial di Indonesia, Rabu, 03 Juni 2009
[3].Chayun Budiono, 2003. Tantangan dan Peluang Usaha Pengembangan Ssitem Energi Terbarukan di Indonesia
Rabu, 30 November 2016
Kecerdasan Tiruan
Silahkan Download disini (harap ingat password untuk buka file pdf-nya )
klik disini
klik disini
Minggu, 09 Oktober 2016
CPU-GPU-APU ?
CPU
Let’s
start with the easiest of the three – the central processing unit, or CPU for
short. This chip serves all your essential processing needs. Without a CPU of
some sort, a computer simply cannot function. It aids in everything from
loading your operating system to executing commands in the command prompt to
performing calculations in Excel or similar software.
Video
games demand much from CPUs, and usually earmark the physics calculations to
it. CPUs can come in many different variants, from energy-efficient single-core
chips running at a mere 1.0Ghz, to monstrous 8-core powerhouses that can easily
achieve 4.0Ghz. Some CPUs also carry with them different technologies, such as Intel’s Hyperthreading, where 4
physical cores can appear to the operating system as 8 virtual cores, getting
the most power out of the 4 that you really have.
GPU
Graphical processing units, or GPUs, are what give you the video and graphics that appear on your screen. While computers can function without some sort of a GPU, you won’t be able to connect a monitor to them.Such machines (most commonly servers) are generally accessed remotely via command terminal anyways. GPUs come in all different shapes and forms, such as dedicated cards which you can plug into your desktop’s PCI-Express slot, to graphical chips called integrated graphics chips, which are built directly into the motherboard – the backbone component of your system.
The difference between CPUs and GPUs is that GPUs are highly specialized in number crunching, something that graphics processing desperately needs as it involves millions, if not billions, of calculations per second. The amount of cores that GPUs have depends on the manufacturer. nVidia graphics solutions tend to pack more power into fewer chips, while AMD solutions pack in more cores to increase processing power. Typical high-end graphics cards have 68 cores if it’s nVidia, and ~1500 cores if it’s AMD.
APU
Now that you have a better idea of what a CPU and GPU are, you’re able to much more easily determine what an APU is. Short for accelerated processing unit, these chips pack the components of a CPU and GPU into one. This is supposed to be more advantageous because the different components can communicate with each other more easily, providing great processing power in a smaller, more efficient package.While APUs generally don’t satisfy power users’ highest demands, they are more than enough for those with light to medium-high requirements for general processing as well as gaming. Although they can be used in many machines, they are usually recommended for mobile devices, laptops, and lower-end desktops. AMD has been making a big push toward APUs with a combination of their CPUs and Radeon graphics.
Intel has also been doing the same, including graphics
capabilities in their Sandy Bridge and Ivy Bridge processors, although they
don’t market them as APUs. For more detailed information on APUs, check out
Matt’s article where he describes
the APU.
Conclusion
Whether you want to buy a computer with a CPU/GPU combination or one that just includes an APU is really up to you and what your needs are. If you know that you won’t have a lot of graphical needs such as playing games, then an APU or a CPU with a weak GPU will do you just fine. If you want a lot of performance in any situation, then an APU is probably out of the question, so you should look for a strong CPU with a good GPU.What’s considered “good” or not depends on what’s currently offered, so do some research to find out. However, you now have the basic knowledge to know what those parts are and what they do so that you can get exactly what you need.
Is there anything you’d like to add about CPUs, GPUs, and APUs? Which one(s) do you have? Let us know in the comments!
Sabtu, 08 Oktober 2016
Sejarah Mikroprosesor
PC
didesain berdasar generasi-generasi CPU yang berbeda. Intel bukan satu-satunya
perusahaan yang membuat CPU, meskipun yang menjadi pelopor diantara yang lain.
Pada tiap generasi yang mendominasi adalah chip-chip Intel, tetapi pada
generasi kelima terdapat beberapa pilihan selain chip Intel.
Processor
merupakan bagian sangat penting dari sebuah komputer, yang berfungsi sebagai
otak dari komputer. Tanpa processor komputer hanyalah sebuah mesin dungu yang
tak bisa apa-apa. Processor yang kita pakai saat ini sudah sangat cepat sekali.
Tentu saja untuk mencapai kecepatan sampai saat ini processor tersebut
mengalami perkembangan. Nah berikut perkembangan processor mulai dari generasi
4004 microprocessor yang di pakai pada mesin penghitung Busicom sampai dengan
intel Quad-core Xeon.
Perkembangan
processor diawali oleh processor intel pada saat itu hanya satu² nya
microprocessor yang ada. Tetapi pada saat ini sudah banyak beredar processor
dari produsen yang lain, sehingga user sudah bisa mendapatkan processor yang
beragam.
Sejarah Perkembangan Microprocessor
- Intel Processor
1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel ,microprocessor 4004
ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka
terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai processor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untukprocessor sebelumnya.
1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah processor yang memiliki 275.000
transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan
dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan
4004
1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
1997 : Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang
menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data
video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor
terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk danfromfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuahprocessor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi,audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel
kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri
Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD.
Keunggulan processorini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah fromfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium.
2003 : Intel® Pentium® M Processor
Chipset
855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel®
Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan
keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis
64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan
konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi
pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk
type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari
komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz
dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus dan thermal design power ( TDP )
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah
core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz,
berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses
untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power
(TDP).
2008 : Intel i7
Processor ini mempunyai code name Nehalem. Pada awalnya penggantian nama baru i7 membuat pelanggan setia intel cukup sulit mengingatnya. Beberapa keunggulan dariprocessor intel terbaru ini adalah:
- Memiliki performa lebih tinggi dan lebih efisien dalam penggunaan energi.
- FSB (Front Side Bus) digantikan dengan QuickPath Interface.
- Memory Controller ada dalam processor, tidak seperti yang sebelumnya terpisah dalam chip tersendiri. Dengan teknologi ini memori akan langsung terhubung denganprocessor.
- Support Three Channel Memory , tiap – tiap kanal berisi 2 slot memori, sehingga total slot yang ada dalam mainboard yang mendukung processor ini ada 6 slot. – Processor Core i7 sementara ini hanya mendukung memori jenis DDR 3.
- Core i7 menggunakan single-die device : core (inti processor), memory controller, dan cache berada dalam satu die.
- Menggunakan tipe socket baru yaitu Socket B (Socket LGA 1366)
Selain hal-hal baru diatas, ternyata justru didalam processor Core i7
ini menggunakan kembali teknologi lama Intel Pentium yang sudah tidak
diaplikasikan didalam generasi Intel Core, yaitu Hyper-Threading .
Dengan adanya teknologi Hyper-Threading ini dalam sistem operasi (
Windows,Linux, dll) seolah – olah inti processor akan menjadi 2 kali
lipatnya, misalnya : dalam sistem operasi processor Core i7 4 core akan
terdeteksi menjadi 8 core. Processor i7 mempunyai 4 core ( 4 inti processor) atau lebih sering disebut dengan Quad Processor.
AMD Processor
Pada AMD sendiri terjadi perkembangan processordiantaranya:
1. AMD K5
AMD K5
awalnya dibuat supaya dapat bekerja pada semua motherboard yang
mendukung Intel.Jadi motherboard yang mendukung Intel akan mendukung
pula AMD K5. Pada waktu itu tidak semua motherboard dapat langsung
mengenali AMD dan harus dilakukan Upgrade BIOS untuk bisa mengenali AMD.
2. AMD K6
Processor AMD K6 merupakan processor generasi
ke-6 dengan peforma tinggi dan dapat diinstalasi pada motherboard
ygmendukung Intel Pentium. AMD K6 sendirimasih dibagi lagi modelnya
yaitu : AMD K6, AMD K6-2, AMD K6-III
3. AMD Duron
AMD Duron merupakan keluarga processor versi murah yang dikenal pada tahun 2000, awalnya processor ini
memiliki code nama Spitfire yang dibuat berdasarkan Core Thunderbird.
AMD Duron merupakan versi AMD Athlon yg “diringkas” ia memiliki semua
arsitektur yang dimiliki AMD Athlon. Kinerja AMD Duron dengan AMD Athlon
hamper sama hanya beda 7%-10% lebih tinggi AMD Athlon sedikit. Saat ini
AMD sudah menghentikan produksi AMD Duron.
4. AMD Athlon
AMD Athlon merupakan pengganti dari mikroprocessor seri AMD K6.Prosessor ini merupakan aksi come-back AMD ke pasar industry mikro-processor high-end dan AMD ingin menggeser Intel sebagai pemimpin pasar industry mikroprocessor. Beberapa fitur tambahan processor ini
adalah tambahan dua instruksi untuk 3DNow! Dan dua instruksi untuk MMX
yang berada didalam pipeline floating point.Instruksi 3DNow! Yang
dimasukan kedalam Processor AMD Athlon telah diperbaiki dan diperluas dengan menambahkan 24 interuksi untuk kalkulasi aritmetika integer.Processor ini mengungguli Intel Pentium III Katmai dan baru dapat didekati oleh Intel Pentium III Coppermine.Fitur lainya processor ini adalah AMD Athlon dapat dijadikan processoruntuk system multiprocessor seperti halnya processor generasi keenam intel (P6). Dengan menggunakan chipset AMD 750 MP (Iron Gate) dan AMD 760 MPX, processorAMD mewujudkan computer yang memiliki dua processor AMD Athlon.
Untuk itu AMD membuat dua jenis processor yaitu :
1. Single-Processor dengan nama AMD Athlon, dan
2. Multiprocessor dengan nama AMD Athlon Profesional.
3. Keduanya dibekali teknologi yang samadengan perbedaan dukungan untuk multiprocessor.
4. AMD Athlon/Athlon professional dimaksudkan untuk menyaingi processor Intel Pentium II Xeon dan Intel Pentium III Xeon dengan semua keandala yang dimilikinya. Athlon menang pada arsitektur system bus, sedangkan Xeon menang pada cache level-2 yang berjalan pada kecepatan penuh walaupun Xeon berada dalam cartridge.
5. Intel Pentiun II dan Pentium III bukanlah lawan yang dapat menandingi kekuatanprocessor Athlon.
Hanya Pentium Coppermine saja. AMD Athlon mentok pada kecepatan
1000MHz, AMD berhasil mencapai batas psikologi, menembus batasan 1000MHz
( 1GHz) 3 hari lebih cepat sebelum Intel meluncurkan Intel Pentium III
Coppermine 1 GHz. Hal ini mengakibatkan AMD mendapat predikat
“Processorn of the Year” pada tahun 2000.
5. AMD Athlon 64
Processor ini
memiliki 3 varian socket yang berbeda yaitu socket 754, 939, dan 940.
Socket 754 memiliki kontroler memori yang mendukung penggunaan memori
DDR kana ltunggal. Socket 939 memiliki kontroler memori yg mendukung
memori kanal ganda.Processor ini merupakan processor pertama yang kompatibel terhadap komputasi 64 bit.Processor ini menggunakan teknologi AMD 64 yang bisa bekerja pada sistem operasi dan aplikasi 32 bit maupun 64 bit.
6. AMD Athlon 64 FX
Processor ini memiliki 2 karakter penting :
Dapat bekerja pada system operasi dan aplikasi 32 bit maupun 64 bit
dengan kecepatan penuh. Menawarkan perlindungan virus yang disebut
Ehanced Virus Protection ketika dijalankan diatas platform Windows XP
Service Pack 2 (SP2) maupun Windows XP 64 Bit edition.
System PC ygberbasis AMD Athlon 64 FX sangat cocok bagi para pengguna PC
yang antusias, penggemar olah Video-Audio (multimedia) dan para pemain
Game.
7. AMD Sempron
Processor ini adalah sebuah jajaran processor yang diperkenalkan oleh AMD pada tahun 2004 sebagai pengganti processor AMD Duron dipasar komputer murah, untuk bersaing dengan processor Intel Celeron D. AMD Sempron terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. AMD Sempron Soket A
2. AMD Sempron Soket 754
Versi soket A dari AMD Sempron adalah varian dari Sempron yang dibuat berdasarkanprocessor AMD Athlon XP Thoroughbred, karenapadasaatitu AMD memang telah meluncurkan processor untuk pasar High-End AMD Athlon 64.
AMD Sempron soket 754 adalah processor Sempron yang dibangun diatas arsitektur AMD64 demi meningkatkan kinerja yang dimilikinya.
AMD Sempron memiliki kode nama Palermo yang sama seperti AMD Sempron
soket A. Tetapi beberapa seri AMD Sempron fitur 64bit tidak diaktifkan
sehingga hanya dapat mengeksekusi instruksi 32bit saja. Sepertihalnya
AMD Athlon 64 processor ini dilengkapi dengan satu buah link Hyper Transport yang dapat dikoneksikan ke chipsetmotherboard.
8. AMD 64 X2 Dual Core
Processor ini dimaksudkan untuk menyaingi apa yang dikembangkan Intel denganprocessor Core Duo nya. Tetap berbasis teknologi 64 bit, processor ini ditujukan bagi kalangan pengguna media digital yang intensif.
Dari sisi fitur processor ini dilengkapi dengan teknologi
seperti HyperTransport yang mampu meningkatkan kinerja system secara
keseluruhan dengan menyingkirkanbottlenecks pada level input output, meningkatkan bandwith, mengurangi latency system.
Pendekatan yang digunakan disini adalah kontroler memori DDR yang
sepenuhnya terintegrasi sehingga membantu mempercepat akses ke memori,
dengan menyediakan jalur dari processor langsung ke memori utama. Hasilnya, bisa menikmatiloading aplikasi yang lebih cepat dari performa aplikasi yang lebih meningkat.
9. AMD Opteron
Processor ini 64 Bit yang dirilis untuk pasar workstation dan server pada musim semi 2003. Processor ini untuk menandingi processor Intel
Xeon di pasar Workstation dan Itanium dipasar High-End. Dibanding Intel
Xeon yang berbasis mikro arsitektur Intel Netburst, AMD Opteron ini
dapat dibilang menang telak dilihat dari kinerja yang ditunjukkan tiap
watt yang digunakan (performance/watt), tapi belum dapat menandingi efisiensi processor Intel Itanium.
AMD juga akan meluncurkan AMD Opteron Quad Core di tahun 2008, processor AMD Opteron Quad Core menggunakan 4 inti mampu mendukung fully buffered DIMM dan menambahkan satu level L3-Cache.
Sampai sekarang perkembangan microprocessor masih terus berlanjut dan Intel tetap merajai dunia microprocessor.
Hal ini juga tidak terlepas dari Hukum Moore, yakni hukum yang
dilontarkan oleh Gordon Moore pada tahun 1965. Kala itu, Moore
memprediksikan jumlah transistor yang ada pada integrated circuit (IC) akan berlipat ganda setiap tahunnya.
Pernyataan ini diperbaharui Moore di tahun 1995, dengan penelitian bahwa
kelipatan ganda jumlah transistor hanya akan terjadi setiap dua tahun
sekali. Hukum Moore sampai sekarang menjadi panduan bagi Intel untuk
memacu processor-nya agar semakin andal, terutama peningkatan kecepatan dengan penuerunan harga yang sangat signifikan.
Meski pertumbuhan kecepatan processor sempat mengalami masa-masa stagnan, namun pertumbuhan kecepatan processor Intel
mengalami peningkatan yang mengesankan. Banyak ahli teknologi informasi
di seluruh dunia, termasuk Gordon Moore, berharap hukum Moore dapat
bertahan paling tidak sampai dua decade mendatang (sejak tahun 2008).
Langganan:
Postingan (Atom)